Hidup di salah satu kota cantik di Eropa, Colmar

Ga terasa, tahun ini saya dan keluarga memasuki tahun ke-8 di negara hexagon, Perancis (France).  Kali ini saya mau berbagi cerita tentang pengalaman hidup di eropa, khususnya di kota yang cantik, Colmar, propinsi Alsace (Grand Est), Perancis.

Kembali ke laptop…memasuki tahun ke-8 tinggal di kota Colmar, melalui suka duka sebagai “alien” atau makhluk asing di negara asing…tentunya sayang kalau dilupakan. Pasti suatu saat nanti segala peristiwa yang telah kami lalui dan alami akan menjadi sebuah kenangan yang tak mudah terlupakan. Makanya, saya tuliskan pada blog saya ini sekedar untuk mengingatkan kenangan-kenangan itu.

Colmar – Alsace – France
Sejarah singkat tentang Colmar, (info lebih lanjut bisa lihat di Wikipedia atau Internet yah…). Menurut sepengetahuan saya, Colmar adalah salah satu kota kecil yang cantik dan penuh sejarah (*dan pastinya kenangan buat kami).  Berada di sebuah propinsi yang spesial (*ga pake telor), propinsi Alsace telah berpindah-pindah dibawah kekuasaan Jerman dan Perancis sebanyak 4 kali, Jerman-Perancis-Jerman-Perancis.  Yah, memang awalnya propinsi Alsace adalah dibawah kekuasaan Jerman, sehingga wajar saja kalau kebudayaan warga Alsace sangat kental gaya Jerman, termasuk bahasa Alsace. Hal ini mungkin dikarenakan secara geograpi propinsi Alsace sangat berpotensi selain berada pada zona perbatasan antara Perancis-Jerman, disamping itu, tanah di Alsae juga sangat cocok untuk menanam anggur. Dengan struktur tanah yang berbukit-bukit, membuat propsinsi Alsace memiliki temperatur udara yang kering. Pada musim dingin, Alsace menjadi propinsi yang paling dingin, sedangkan pada musim panas, Alsace memiliki temperatur udara yang paling panas. Karena udara atau angin laut yang berhembus tidak sampai ke Alsace disebabkan terhalang oleh bukit-bukit yang mengelilingi Alsace. Bukti-bukit tersebut merupakan anak kaki dari pegunungan Alps yang membentang dari italia – Swiss – Perancis, dengan puncak tertingginya Mont Blanc.

Points of Interest (PoI)
Colmar memiliki beberapa PoI. Yang paling utama adalah ‘La Petite Venise’. Selain itu Colmar juga melahirkan beberapa artis dunia, seperti Auguste Bartholdi, sang pembuat patung Liberty yang terkenal dan sebagai simbol kebebasan Amerika yang berada di New York. (*Baru tau yah….kalo saya mah udah tempe. 😛 )

  • Petite Venise
    La Petite Venise de Colmar merupakan sektor touristik utama di kota Colmar, Haut-Rhin, Alsace. Nama Venise diambil dari Itali dikarenakan persamaan dalam beberapa hal diantaranya sejarah, lingkungan, dan keberadaan kanal-kanal dari sungai Lauch. Sungai dan kanal ini telah digunakan oleh penduduk sekitar sejak abad pertengahan, selain sebagai saluran irigasi perkebunan juga sebagai transport untuk menghantarkan produk-produk lokal ke Pasar Terbuka (Marché Couvert). Disepanjang kanal masih terdapat rumah-rumah penduduk asli Alsace dengan warna-warna khas Alsacien (penduduk Alsace) yang dibangun mulai abad ke-14 hingga abad ke-18.

 

 

  • Musium Bartholdi
    Kalau Anda ke Colmar, jangan lupa mampir ke Musée Bartholdi (Musium Bartholdi). Seperti saya sampaikan sebelumnya, bahwa kota Colmar selain memiliki sejarah yang unik, Colmar juga memiliki artis (sclupture) dunia. Auguste Bartholdi, pembuat patung Liberty, lahir dan besar di Colmar. Kini rumah tempat kelahiran Bartholdi telah diberikan label sebagai salah satu Musée de France. Ada apa saja didalam Musée Bartholdi? Sebaiknya saya tidak ceritakan disini. Dan lebih baik Anda datang langsung dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri hasil-hasil karya sang Maestro Bartholdi di Colmar.
  • Rumah Alsace
    Satu lagi POI yang Anda tidak dapat temukan di kota atau propinsi lain di Perancis adalah rumah asli penduduk Alsace (Maison tradisionelle Alsace). Rumah tradisional Alsace, bisa dibilang juga Maison à colombages (terjemahan: rumah setengah kayu), yah memang betul rumah tipikal penduduk Alsace dibangun dengan kayu-kayu sebagai pondasi utama, pilar dan kerangka pada temboknya.
  • Jalan berbatu
    Jalan berbatu di Colmar masih dipertahankan dibeberapa wilayah, khususnya wilayah touristik. Kalian tahu, darimana asal ide jalan berbatu ini? Menurut sejarah, konon jalan berbatu ini adalah warisan dari kerajaan Romawi yang pernah menguasai Gaule (Perancis dahulu). Batu-batu ini juga diambil dari batu lokal pegunungan. Batu tersebut dibuat dengan bentuk kotak-kotak (seperti dadu) dengan maksud agar jalan tidak licin ketika hujan atau salju turun. Berbeda dengan jalan aspal yang licin ketika hujan dan bersalju.
  • Gereja
    Ada beberapa gereja di Colmar, salah satunya adalah Église Saint-Martin (Saint-Martin’s Church). Gereja ini gereja Roman Catholic dengan tema arsitek Gothic. Apa yang menarik dari gereja ini? Menurut sejarah, gereja ini dibangun dalam kurung waktu 100 tahun lebih lamanya (dari tahun 1235 hingga sekitar tahun 1365) Letak gereja ini berada pada jantung pusat kota Colmar. Jika Anda ke Centre-Ville (Pusat kota), pasti Anda akan dengan mudah menemukannya.
  • Marché de Noel / Christmas Market / Pasar Natal
    Kalian tahu…(*saya tempe), Colmar mendapat predikat juara ke-3 Pasar Natal tercantik se-Eropa. Pasar Natal ini biasanya berlangsung 1 bulan lamanya, dimulai pada minggu terakhir bulan November hingga tutup tahun. Dimana pada periode ini, Colmar akan penuh dengan turis dari seluruh penjuru dunia untuk menyaksikan pasar natal.

 

  • Centre-ville
    Centre-Ville atau Pusat kota merupakan tempat komersial dan administrasi. Di Centre-Ville, selain pusat perbelanjaan, seperti toko-toko, butik, outlet, supermarket, restauran, juga ada kantor pusat pemerintahan kota Colmar. Pusat perbelanjaan di Centre-Ville tidak seperti Mall yang besar-besar layaknya di Jakarta. Biasanya toko-toko ini buka mulai jam 8 pagi hingga jam 19. Dan pada hari minggu mereka tutup. Kecuali restauran yang memiliki jam operasi yang berbeda dengan lainnya.

  • Malam hari
    Jalan-jalan pada malam hari di Colmar bisa menjadi pengalaman tersendiri. Ditemani angin yang sejuk dan cenderung dingin, kita bisa menyaksikan kota Colmar mulai beristirahat dengan cahaya lampu remang-remang pada beberapa persimpangan jalan dan restauran yang masih buka untuk melayani tamu-tamunya.

 

  • 4 Musim
    Seperti negara-negara lainnya di eropa, Perancis mengalami 4 musim. Musim panas, gugur, dingin dan semi. Maka alamnya pun telah mengikuti musimnya. Ketika musim panas, hari terasa sangat panjang. Karena matahari bisa terbit jam 4 pagi dan terbenam jam 22 (jam 10 malam). Sebaliknya pada musim dingin, hari akan terasa pendek, karena matahari terbit jam 7 pagi dan terbenam jam 17 (jam 5 sore). Tidak hanya itu, ternyata buah-buahan dan sayur-sayuran pun mengikuti musim. Jadi model pakaian dan jenis makanan juga berbeda pada setiap musimnya.(*Tapi yang jelas di Perancis ga ada musim duren, musim kawin, musim demo, musim nyinyir atau musim menghujat… 😛 )

 

Di Colmar dapat kita temukan pohon Sakura yang blooming ketika musim semi. Darimana asalnya pohon Sakura ini? Yah, tentunya dari Jepang. Dan pohon-pohon Sakura ini ditanam di beberapa tempat di kota Colmar. Jadi serasa di Jepang juga khan….Sakura rasa Colmar. 😀

 

Matahari adalah sumber kehidupan dan kehangatan. Makanya, kalau pas ada matahari, kita langsung berjemur dan tidur dibawah hangatnya sinar sang surya.

Aktifitas
Aktifitas apa saja yang bisa dilakukan di Colmar selain kegiatan rutin seperti sekolah, belajar atau belanja? Aktifitas yang dapat dilakukan juga mengikuti musim yang sedang berlangsung. Misalnya kalau musim dingin tentunya kita bisa bermain ice skating atau ski di gunung. Tapi kalau musim panas, banyak sekali aktifitas yang dapat dilakukan. Ditambah libur musim panas yang cukup panjang buat anak-anak sekolah (2 bulan), kita bisa camping. Seperti yang pernah kami lakukan kemarin. SIlahkan tengok disini pengalaman camping kami.

 

 

Kalau musim dingin, saya paling suka cari yang hangat-hangat. Minuman favorit saya di musim dingin adalah jus apel panas (bahasa Perancis : Jus de pomme chaud), dengan ditambah sedikit bumbu-bumbu lokal, tenggorokan dan badan terasa hangat walau hanya sesaat, dan minuman harus segera dihabiskan dalam hitungan menit (*karena balapan dengan hawa dingin). Kalau tidak segera dihabiskan, maka bukan lagi jus apel hangat, tapi jus apel dingin. 😀

Setiap hari Jum’at, ada pasar loak yang menjual barang-barang bekas atau antik. Mulai dari buku, lukisan, pernak-pernik, hingga elektronik. (*Tapi sayang… ga ada yang jual mantan alias pacar bekas 😛 ).

Kalau weekend, kita juga bisa jalan-jalan atau bersepeda melewati kebun-kebun anggur, atau hutan lindung dengan bebas. Menghirup udara segar, banyak oxigen yang diperlukan oleh tubuh dan otak kita. Biar otaknya segar terus, ga ngeres, ga iri, ga dengki, ga baper, ga nyinyir, ga negatif… 😛 (*kalo masih negatif juga.…entah apa yang merasukimu….. 😀 ).

 

Colmar, 8 Oktober 2019

Tags: , , , , , , , , , , , , ,

Leave a comment